Posts

Showing posts from March, 2015

resensi buku : show your work! - austin kleon

Judul Buku : Show Your Work! 10 Ways to Share Your Creativity and Get Discovered Penulis : Austin Kleon Jumlah Hal. : 65 Halaman (e-book) Resensi oleh : Winda Lestari Tanggal : 13 Februari 2015 “Jika anda tidak latihan apa yang sudah dipelajari, Anda lupa 25% dalam 6 jam / 33% dalam 24 jam / 90% dalam 6 bulan berikutnya,” berikut kalimat yang tertulis dalam akun social media twitter @FaktaGoogle. Kalimat tersebut membuat saya terdiam dan teringat mengenai sudah banyak buku yang saya baca namun terlewati begitu saja, tanpa ditulis kembali dan tanpa dipraktikkan. Buku Show Your Work! tulisan seorang ayah muda bernama Austin Kleon menggugah saya untuk menuliskan kembali mengenai ilmu baru yang ada di dalam buku tersebut, dan seperti yang beliau ucapkan, “ show your work!,” buktikan karyamu dengan menunjukkannya kepada orang lain. Kita bisa berbagi banyak dengan orang lain tanpa perlu memendamnya sendiri. Berawal dari banyaknya pertanyaan yang muncul dari orang-ora

resensi buku : steal like an artist - austin kleon

Judul Buku : Steal Like an Artist : 10 things nobody told you about being creative Penulis : Austin Kleon Jumlah Hal. : 43 Halaman (e-book) Resensi oleh : Winda Lestari Tanggal : 13 Februari 2015 “ Art is theft .” – Pablo Picasso. Setiap seniman pasti pernah ditanya mengenai, “Dimana anda bisa mendapatkan ide tersebut?” dan seniman yang jujur pasti menjawab, “Saya mencurinya.” Tidak ada sesuatu pun yang benar-benar “asli”, semua orang mencuri ide-ide dari para pendahulunya atau dari orang lain, dengan suatu penambahan-penambahan atau bahkan pengurangan dari ide sebelumnya. Di Alkitab kita bisa membaca, “ There is nothing new under the sun .” – Ecclesiastes 1:9. William Ralph Inge pun berkata seperti berikut, “ What is originality? Undetected plagiarism. ” Tapi seniman adalah kolektor, bukan seorang penimbun, mereka hanya menyimpan “barang curian” yang mereka sukai. Ambil ide yang diinginkan dan buang yang tidak perlu. Sekolahkan dirimu sendiri, sekolah berbeda de

resensi buku : mice cartoon - Indonesia 1998

Judul Buku : Mice Cartoon : Indonesia 1998 Katunis : Muhammad Mice Misrad Resensi oleh : Winda Lestari Tanggal : 13 Februari 2015 Wimar Witoelar berkata, “Satu gambar bercerita lebih dari seribu kata, maka satu kartun lebih dari sepuluh ribu gambar.” Saya setuju dengan kalimat yang beliau ungkapkan tersebut, suatu gambar jika ditambahkan dengan kalimat atau kata bisa memiliki cerita yang berbeda, kita bisa melihat banyak sudut pandang jika melihat satu gambar yang sama dengan penambahan kata yang berlainan. Contohnya ketika kita menggambar segitiga, jika dibawah gambar tersebut dituliskan kata gunung, kita langsung bisa terbayang gunung, jika gambar segitiga yang sama tersebut kita beri kata sirip ikan hiu di bawahnya, maka kita pun terbayang sirip ikan hiu, sudut pandang yang berbeda hanya dengan gambar segitiga yang sama! Begitu magisnya kekuatan gambar jika dikolaborasikan dengan kata-kata yang pintar seperti yang ada di komik buatan Muhammad Mice Misrad yang biasa

resensi buku : surat kopi - joko pinurbo

Judul Buku : Surat Kopi Penulis : Joko Pinurbo Jumlah Hal. : 53 Halaman Resensi oleh : Winda Lestari Tanggal : 13 Februari 2015 Surat Kopi. Kopi diambil dari Jo(KO PI)nurbo pengarang buku puisi dengan sampul bergambar tetesan air kopi yang sungguh menarik perhatian bagi siapapun yang melihatnya. Hal yang lebih menarik lagi adalah, saya tidak pernah tertarik dengan puisi. Peristiwa yang aneh bagi saya untuk membaca buku ini. Suatu ketika teman dunia maya saya, yang kini menjadi teman hidup saya, mengirimkan pesan suara yang berisi bait-bait puisi indah dengan iringan suara gitar yang merdu. Puisi siapa ini? Oh, ternyata sang pujangga tersebut bernama Joko Pinurbo. Teman saya tersebut meminjamkan kepada saya buku kumpulan puisi yang dibuat oleh Joko Pinurbo, buku itu berjudul surat kopi. Hari ini aku menulis lagi. Banyak sepi berwajah baru di sini. Banyak rindu belum kutandatangani. Bait tersebut terpampang di halaman pertama Surat Kopi, dengan judul Menul

resensi buku : The Giving Tree

Judul Buku : The Giving Tree Penulis : Shel Silverstein Jumlah Hal. : 30 Halaman (e-book) Resensi oleh : Winda Lestari Tanggal : 13 Februari 2015 Memberilah tanpa mengharapkan balasan. Buku dengan sampul yang dominan berwarna hijau ini hanya bertuliskan sedikit kata-kata namun memiliki banyak makna. Berkisah tentang persahabatan satu pohon dan seorang anak yang kian beranjak dewasa. Ada pohon apel besar yang sungguh menyayangi seorang anak, ana tersebut dating mengunjunginya seiap hari. Pohon itu menjatuhkan daunnya yang kemudian dikumpulkan oleh anak tersebut, daun-daun itu dijadikannya mahkota dan dia bemain menjadi penguasa hutan dengan mahkota daun yang terpasang di kepalanya. Anak itu menaiki batang pohon, memakan apel, bermain petak umpet, dan melakukan permainan-permainan lainnya dengan pohon apel tersebut. Ketika dia suda lelah, dia beristirahat di pohon apel tersebut dan ohon melindunginya dengan bayangannya agar anak itu tidak terkena terik sinar matah

resensi buku : Barbie Fun to Cook - Great Recipes

Judul Buku : Barbie Fun to Cook, Great recipes, step-by-step Penerbit : DK Jumlah Hal. : 48 Halaman Resensi oleh : Winda Lestari Tanggal : 12 Maret 2015 Buatlah kegiatan memasak sebagai sesuatu hal yang menyenangkan! Kalimat ini adalah hal yang tepat untuk menggambarkan pesan dari buku ini. Salah satu buku yang menjadi inventaris perpustakaan TE Pamulang ini termasuk buku yang digemari oleh anak-anak peserta. Dilengkapi gambar berwarna dengan kualitas foto yang baik, menambah minat pembaca untuk melanjutkan membuka halaman demi halaman. Bagi saya pribadi, buku terbitan Dorling Kindersley memang selalu menarik untuk dibaca, contohnya seperti buku Barbie Fun to Cook yang akan saya bahas kali ini. Pembukaan dari buku ini beriisi mengenai peraturan memasak yang khususnya adalah untuk anak-anak, seperti apabila kita kesulitan, jangan lupa meminta bantuan kepada orang dewasa. Peraturan lainnya adalah selalu berhati-hati dengan peralatan dapur yang tajam, lindungilah t

resensi buku : ranah 3 warna

Bersabarlah dan ikhlaslah dalam setiap langkah perbuatan Terus-meneruslah berbuat baik, ketika di kampung dan di rantau Jauhilah perbuatan buruk, dan ketahuilah pelakunya pasti diganjar, di perut bumi dan di atas bumi Bersabarlah menyongsong musibah yang terjadi dalam waktu yang mengalir Sungguh di dalam sabar ada pintu sukses dan impian kan tercapai Jangan cari kemuliaan di kampung kelahiranmu Sungguh cari kemuliaan itu ada dalam perantauan di usia muda Singsingkan lengan baju dan bersungguh-sungguhlah menggapai impian Karena kemuliaan tak akan bisa diraih dengan kemalasan Jangan bersilat kata dengan orang yang tak mengerti apa yang kaukatakan Karena debat kusir adalah pangkal keburukan syair Sayyid Ahmad Hasyimi Hal yang paling menarik dari buku trilogi negeri 5 menara adalah, sang penulis A. Fuadi, selalu menyisipkan syair-syair indah dari tokoh-tokoh di masa lampau. Syair yang diunggah di dalam buku kedua yakni Ranah 3 Warna kali ini bertema “man shabara zh