Posts

Showing posts from 2017

Matahari 22 Bulan

Image
Audzubillahiminasyaitonirojim Bismillahirohmanirohim Lahirnya Samudra membuat banyak kebiasaan Matahari berubah. Ada kemajuan dan ada juga yang perlu diperbaiki dengan usaha yang lebih. Berikut catatan buwin di usia Matahari yang ke 22 bulan ini: Tiga perkembangan yang membahagiakan :D 1. Toilet training yang "lumayan" sukses Sejak kelahiran Samudra, mau tidak mau Matahari perlu melepas clodinya. Alasannya karena persediaan clodi tidak akan cukup untuk dipakai berdua! *ibu irit* Haha. Apalagi Samudra masih belum memasuki tahap MPASI sehingga popoknya jauh lebih sering kotor. Alhamdulillah, buwin pun tidak bisa beralasan lagi untuk memakaikan popok pada Matahari. Memang kadang-kadang hari berlangsung sangat sukses (pup dan pipis selalu bilang sebelumnya). Namun kadang juga ia baru bilang setelah lantai ruang tamu sudah basah, hmmm... Tak apa, tidak memakai popok sama sekali seperti sekarang pun sudah bisa dibilang prestasi. Selamat ya Matahari, kamu sudah besar! x)) 2. Ko

Samudra Arya Mufasa

Image
Audzubillahiminasyaitonirojim Bismillahirohmanirohim Selamat datang Samudra! Sebenarnya sudah 15 hari ya Samudra melengkapi hari-hari sederhana kami xD. Tepatnya lahirlah anak laki-laki bernama Samudra Arya Mufasa tanggal 10 Oktober 2017, pukul 02.10 pagi di Puskesmas Bogor Utara. Alhamdulillah. Samudra hadir dengan meminta sendiri, alias ia mendorong lapisan ketuban sampai pecah dan memaksa keluar secepatnya xD. Sebelum ibu naik kasur pun rasanya puncak kepalanya sudah tidak sabar ingin melihat dunia. Maka ketika ibu berbaring di kasur langsung lah Samudra lahir tanpa perlu menunggu lama. Hallo anak ayah dan ibu!!! :)) Setelah tubuhnya dibersihkan sedikit, Samudra diletakkan di dada ibu untuk melakukan proses IMD. Samudra tidak mau berhenti menggeliat. Ia terus bergerak, menjilat tangan, bergerak, sampai melipir terus ke sebelah kanan dan nyaris jatuh. Akhirnya ditemukanlah dada ibu dan tanpa ragu-ragu ia langsung menyusu. Hahaha. IMD berhasil dengan sukses tanpa diarahkan! xD Bu b

Menitipkan Matahari

Image
Entah kenapa sejak Matahari lahir, kami--saya dan ayah herry-- dikondisikan untuk tidak bisa menitipkannya pada siapapun. Bukan berarti tidak mau ya, tapi memang begitulah keadaannya. Ibu saya bukan tipe yang bisa dititipi cucu, ibu mertua saya masih berstatus pegawai, dan rasanya kami tidak bisa menitipkannya pada pengasuh bayaran. Matahari selalu ikut dengan saya kemanapun saya pergi. Bahkan ketika melahirkan adiknya pun ia ikut menunggu di ruang tunggu dan di mobil! Saya pikir kami memang pasangan yang tidak akan terpisahkan. Tapi ternyata tidak begitu dengan hari ini. Sudah hampir dua minggu ini Matahari "dititip" kepada ayahnya untuk mengurusi kebutuhannya  selama 24 jam. Sesuai dengan perkiraan saya, ayah herry 'akhirnya' mengalami papa blues xD. Bagaimana tidak, ia kini mencicipi bagaimana hidup monoton ala IRT ditambah lagi dengan beban di pundak bahwa dirinya masih harus mencari nafkah. Sebenarnya saya sudah memberikan ide agar ayah membawa Matahari perg

9 Hari

Image
Audzubillahimonasyaitonirojim Bismillahirohmanirohim Pembagian tugas selama ibu masih dalam masa pemulihan adalah: 1. Ibu : Mengasuh Samudra, mencuci 2. Ayah Herry: Mengasuh Matahari, melipat baju dan memasukannya ke lemari, membeli dan menyiapkan makanan, menyapu. Tugas baru Ayah Herry terlihat sederhana namun sebenarnya sangat LUAR BIASAAA.... Mengasuh Matahari artinya terus menerus bermain dengannya kecuali ketika ia tidur. Bahkan ketika ayah ke kamar kecil pun Matahari akan menangis-nangis memanggil ayah xD. Tadinya rencana sebelumnya adalah kami menggunakan jasa ART untuk sementara. Tapi ketika ditinjau kembali, sebenarnya kami lebih membutuhkan pengasuh Matahari daripada ART. Siapa lagi yang bisa mengasuhnya selain dari keluarga kami sendiri? Maka ayah herry juga lah yang *antara terpaksa dan tidak* turun tangan mengasuh anaknya sendiri. Sebenarnya ibu tahu bahwa ada kekhawatiran mengenai pekerjaan yg terbengkalai akibat dari keputusan yang diambil ini. Tapi jangan khawatir ay

Matahari Sang Pengawal

Image
Audzubillahiminasyaitonirojim Bismillahirohmanirohim Selama kontrol kesehatan kehamilan kedua ini, Matahari selalu ikut menemani ibu. Matahari dengan sabar duduk sendirian menunggu ibu yang sedang diperiksa perutnya di posyandu. Matahari rela ikut mengantri dari pagi sampai sore di rumah sakit ditengah membludaknya pasien BPJS. Matahari menangis sedih ketika melihat ibu disuntik dan diambil darahnya di lab klinik. Matahari menghibur ibu dengan bertingkah kocak ketika ibu bosan menunggu giliran di puskesmas. Setiap hari Matahari pun memegang  perut ibu sambil berkata, "bayi..bayi..sayang.." dan tidak lupa mengecup dan mengelusnya lembut. Namun entah kenapa akhir-akhir ini ditambah dengan gemas mencubit perut ibu sambil berkata, "akiit..akiit.." :'D. Semoga nanti adiknya tidak dicubit-cubit ya x)). Terima kasih banyak, Matahari :)

Alasan Matahari Lepas Gadget

Image
Audzubillahiminasyaitonirojim Bismillahirohmanirohim Seperti yang sudah sering diceritakan sebelumnya, sudah hampir 3 bulan ini Matahari lepas dari layar (eh, kecuali 10 menit di hari jumat. alasannya karena ia menemani ayah ibunya menonton vlog ria sw xD. tapi jelas dirinya kadang tak berminat). Ada beberapa alasan kenapa puasa layar ini dilakukan. Diantaranya sebagai berikut. 1. Sign Language yang Menghilang Matahari memang sudah diajarkan sign language dari dirinya masih 6-8 bulanan. Benar-benar lucu sekali melihat anak yg belum bisa bicara tapi mampu mengutarakan keinginannya dengan bahasa isyarat. Tapi sejak ada screen time, entah kenapa kebiasaan itu menjadi hilang, ia lebih memilih merengek untuk meminta sesuatu. Melepaskan kebiasaannya menonton membuat interaksi saya dengannya menjadi lebih banyak, sehingga rengekannya jadi sangat jarang terdengar sekarang, alhamdulillah. Namun berhubung sekarang usianya sudah 21 bulan dan sudah berbicara, sign language memang sudah tidak s

Hal yang Ingin Ibu Tanamkan Pada Matahari

Image
Audzubillahiminasyaitonirojim Bismillahirohmanirohim Banyak mendapat informasi mengenai pentingnya stimulasi dini pada anak, tentunya membuat para orang tua bersemangat untuk melakukan stimulasi ya? Stimulasi yang tepat sejak dini konon akan membuat anak menjadi siap melakukan ABCD sebelum tiba waktunya menjalani kehidupan sebenarnya di ranah masyarakat. Jujur mendengar hal tersebut membuat buwin tergiur untuk menuruti apa saja perintah dokter/psikolog anak yang berkaitan dengan stimulasi. Siapa yang tidak mau anak kita menjadi pintar, sehat, dan ahli ini itu? Tapi semakin ibu bertambah usia, ibu menyadari bahwa "bisa segala hal" bukanlah inti dari menjalani kehidupan. Kamu bisa bermanfaat jika kemampuan dan tenagamu berguna bagi yang lain. Di mana kamu mau bersusah payah untuk merawat semesta dengan segala kesadaran dan penuh kasih. Ibu akan menyesal jika ibu berhasil membuatmu bisa melakukan ABCD, namun kamu segan untuk memberikan hak sesama. Ibu harap kamu mau turun

Perkembangan Matahari Memasuki Usia 21 Bulan

Image
Audzubillahiminasyaitonirojim Bismillahirohmanirohim Setelah mengetahui ada keterlambatan motorik kasar karena kesalahan pola asuh pada Matahari, ada beberapa hal lain yang turut saya usahakan untuk diubah. Beberapa halnya adalah sebagai berikut. 1. Melepas ketergantungannya dengan layar Ketika usianya 1 tahun 1 bulan, tepatnya ketika saya hamil kedua, segala aturan memang menjadi kendor. Biasanya ia tidak pernah saya beri layar sama sekali, tetapi ternyata gadget sangat membantu saya dikala mual melanda. Ketika saya benar-benar lemas, video teletubbies lah yang menolong saya untuk menghiburnya (yang sayangnya malah membuat perkembangan bahasanya terhambat). Ia yang tadinya cukup aktif menggunakan sign language, jadi lebih memilih untuk ber aah-aah-uuh-uuh panik jika ingin sesuatu. Mungkin memang saya yang kurang konsisten juga menggunakan sign language. Namun waktu untuk belajarnya jadi banyak berkurang karena ada screen time tersebut. Maka karena itulah ketika usianya 19 bulan say

Matahari yang Tidak Pernah Kapok

Image
Audzubillahiminasyaitonirojim Bismillahirahmanirohim Sudah dua kali buwin berkeliling komplek dengan Matahari sambil membawa sepeda plastik milik kakak bentang. Kali ini Ayah Herry berpesan, "hati-hati". Lebih tepatnya Matahari yang membawa sepedanya dan sesekali buwin jongkok untuk mengarahkannya ke pinggir jika ada kendaraan yang lewat. Ketika buwin jongkok, rasanya seram sekali melihat jalanan dari sudut pandangnya yg sedang duduk bersepeda. Mobil, pohon, dan orang-orang di sekitar menjadi amat besar. Tetapi ia santai-santai saja berjalan dan berkonsentrasi "menyeret" sepedanya di jalan yang berbatu. (istilah apa ya yg sebaiknya digunakan ya jika belum bisa mengayuh sepeda?). "Wah, Matahari sangat pemberani," pikir buwin yang diam-diam membanggakan anaknya sendiri. (haha) Matahari cukup sering terjatuh ketika mengendarai sepeda di rumah. Jatuhnya tidak main-main, ia benar-benar pernah "jatuh sejatuh-jatuhnya". Jatuh ke samping, ke depan, k

Uang dan Pendidikan

Image
Audzubillahiminasyaitonirojim Bismillahirohmanirohim Buwin dan Ayah Herry mengambil langkah aman untuk menemani Matahari di usia dininya sekarang. Buwin memilih di rumah dan Ayah Herry mengambil pekerjaan yang memiliki waktu yang sangat fleksibel. Tentunya setiap hal yang kita pilih memiliki plus minusnya sendiri. Hal yang kami anggap keberuntungan saat ini adalah kami bisa terus bersama Matahari, walaupun bisa dibilang kami tidak bisa membelikannya berbagai macam barang. Sejujurnya terbesit sedikit kekhawatiran tentang biaya pendidikannya kelak. Saat ini saja terdengar bahwa sekolah A, B, C mensyaratkan dana puluhan juta untuk uang pangkalnya saja, belum termasuk dengan biaya bulanan dan lain-lainnya yang jika dijumlahkan akan sangat besar. Belum lagi mengenai cocok atau tidaknya program yang ditawarkan sekolah dengan keinginan kami sebagai orang tua, hmmm.. Melihat kedekatan kami dengan Matahari saat ini, sepertinya kami akan ikut campur tangan dan tidak akan memasrahkan seluruh pe

Jadwal Siang Matahari

Image
Audzubillahiminasyaitonirojim Bismillahirohmanirohim Akhir-akhir ini Matahari mulai mengubah kebiasaan tidur siangnya. Kini ia tertidur pukul 11.45 dan terbangun sesukanya, kadang pukul 13.00 sampai 15.00. Maka jadwal rutinitas ibu pun harus kembali menyesuaikan. Sebisa mungkin Matahari berada di bawah naungan sinar matahari ketika hari masih terang. Karena jika ia diam di dalam rumah dan hanya menunggu ibu menyelesaikan pekerjaan, biasanya ia akan uring-uringan dan berujung dengan air mata. Ibu memang agak canggung mengajak Matahari main di rumah karena mainan miliknya tidak banyak. Lagi pula ibu rasa menemaninya di dalam rumah lebih menguras banyak tenaga karena ibu perlu terus mengawalnya bermain dengan gaya guru TK plus bonus rumah menjadi berantakan, hehe. Beraktivitas di luar memang pilihan yang paling oke! Sehabis berjemur sinar matahari pagi, kami biasanya  kembali jalan-jalan sekitar komplek atau duduk di depan rumah sampai Matahari sendiri yang mengajak masuk. "Dalam

Jadwal Pagi Matahari

Image
Assalamualaikum Matahari, bagaimana harimu? Sudah lebih dari setengah bulan ini ayah dan ibu melaksanakan aktivitas yang baru. Yaitu aktivitas yang melibatkan Matahari secara keseluruhan! Yeayy...! Maaf jika sebelumnya waktu untuk Matahari banyak terdistraksi dengan kegiatan-kegiatan kami yang lain ya :) Pertama-tama kami memutuskan hubungan Matahari dengan video-video yang biasa Matahari tonton. Kami menggantinya dengan aktivitas outdoor setiap hari. Kali ini ibu akan bercerita mengenai aktivitas pagi Matahari terlebih dahulu. Setelah sarapan buah atau agar kacang, Matahari pergi dengan ibu dan nini berbelanja sayur dan buah. Setelah itu kira-kira pukul setengah tujuh, kita berdua pergi ke lapangan bola untuk berjemur sinar matahari dan bertelanjang kaki menginjak rumput yang dibasahi embun. Memang Matahari masih belum nyaman menginjak rumput yang basah dan lebih memilih digendong. Namun berkat aktivitas baru inilah ibu merasa bahagia sekali setiap pagi. Bonus alam yang Allah ber

Bagaimana Harimu?

Image
"Sebutkan satu pertanyaan yang akan kamu ajukan jika bisa bertanya kepada praktisi homeschooling ?" Tanya Buwin kepada Ayah Herry sambil menulis-nulis pertanyaan lain untuk dibuat kuesioner. "Bagaimana harimu?" Jawabnya singkat. Pertanyaan singkat namun mengena. Cita-cita besar diawali dengan bagaimana cara kita memperlakukan detik per detik waktu yang kita jalani. Seperti apakah hari-hari kita? Apakah sudah sesuai dengan cita-cita? Setiap praktisi home schooling pasti memiliki satu gambaran besar dari pilihannya menjalani pendidikan di rumah. Tidak main-main, dengan mendidik anak di rumah berarti kita juga berkecimpung untuk turut berubah demi kebaikan. Usia matahari kini sudah satu setengah tahun. Tentunya ia sedang menyerap alias mempelajari segala hal yang ia lihat dari keluarganya, "otomatis homeschooling " kalau Buwin bilang. Ada sedikit penyesalan Buwin karena tidak merencanakan hari agar berjalan lebih bermakna.  Maka blog yang tadinya beri